Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian

Minuman Infused Water Lemon – Alang-Alang (Imperata cylindrical) Sebagai Pencegahan Risiko Penyakit Kanker Regina Aulia Ramadhani; Ibnu Malkan Bakhrul Ilmi; Taufik Maryusman; Luh Desi Puspareni
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v5i2.8533

Abstract

Prevalensi kanker di Indonesia meningkat berdasarkan data Riskesdas 2018. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko kanker yang disebabkan oleh stress oksidatif adalah konsumsi pangan tinggi atioksidan, diantaranya adalah lemon dan akar alang – alang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan antioksidan, dan vitamin C terhadap minuman infused water lemon – alang-alang. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga formulasi F1 (30% alang-alang : 50% lemon), F2 (40% alang-alang – lemon), F3 (50% alang-alang – lemon). Hasil uji organoleptik menunjukan bahwa  Infused water F1 (30% alang-alang : 50% lemon) merupakan formulasi terbaik yang mempunyai tingkat kesukaan tertinggi. Infused water lemon – alang-alang mengandung 380 mg/100ml vitamin C dan nilai IC50 = 6,89%. Hasil uji organoleptik menunjukkan variasi campuran infused water lemon – alang-alang berpengaruh nyata (p <0,05) terhadap tingkat kesukaan pada aspek rasa dan aftertaste infused water lemon – alang-alang.
Pengaruh Penambahan Bubuk Kokoa Terhadap Sifat Kimia dan Organoleptik Snack Bar Biji Hanjeli Muhammad Rizki Purnama; Ibnu Malkan Bakhrul Ilmi; Muhammad Ikhsan Amar; Muhammad Nur Hasan Syah
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v5i1.8179

Abstract

Prevalensi penyakit kardiovaskuler akibat hiperlipidemia meningkat setiap tahun. Hal ini dapat ditangani dengan mengonsumsi makanan tinggi polifenol dan serat pangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek penambahan bubuk kokoa terhadap nilai proksimat, total polifenol, kadar serat pangan dan sifat organoleptik snack bar biji hanjeli. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga variasi penambahan bubuk kokoa; 5%, 7,5% dan 10%. Uji Kruskal-Wallis dan uji ANOVA digunakan untuk menganalisis data sifat organoleptik dan kimia. Penambahan bubuk kokoa berpengaruh nyata terhadap warna, rasa dan tekstur snack bar (p <0,05). Penambahan Bubuk kokoa memberikan perbedaan nyata (p <0,05) pada total polifenol snack bar. Snack bar dengan penambahan bubuk kokoa 7,5% merupakan formula terpilih dan memiliki komposisi kimia; energi (470 kkal), air (10,74%), abu (1,55%), protein (9,38%), lemak (23,88%), karbohidrat (54,44%), serat pangan (14,56%) dan total polifenol (125mg/100g GAE).
Substitusi Tepung Tempe Sebagai Sumber Zat Besi Terhadap Karakteristik Organoleptik Sosis Ikan Teri Siti Sania Bilqis; Ibnu Malkan Bakhrul Ilmi; Muhammad Nur Hasan Syah; Nanang Nasrullah
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 6, No 1 (2022): .
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v6i1.12473

Abstract

Anemia is a global health problem that affects a third of the world's population, one of which is the lack of iron-containing food sources. The aim of this study was to analyze the nutritional content, iron content, and organoleptic properties of the selected formulation of anchovy sausage substituted with tempeh flour as an iron-rich snack. This study used a one-factor Completely Randomized Design (CRD) method with three different treatments and two repetitions. The proportions of tempeh flour with anchovy are F1 (35:45), F2 (40:40), and F3 (45:35). The results of the ANOVA test showed that there was no significant effect (P>0.05) on water content, ash content, protein content, fat content, carbohydrate content, and iron content. The results of the Kruskal-Wallis test showed that there was no significant effect (p>0.05) on the panelists' preference for color, aroma, taste, and texture characteristics. The sausage formula was selected through the exponential comparison method (MPE), namely the F3 formula. The serving dose of the selected formula sausage has an energy content of 228 kcal; protein 16.4 g; fat 11.3 g; carbohydrates 15 g; 2.4 mg of iron in one serving, which is 100 grams.
Biskuit dari Tepung Ubi Ungu, Kacang Hijau dan Daun Kelor untuk Balita Febiani Riskika; Ibnu Malkan Bakhrul Ilmi; Sintha Fransiske Simanungkalit
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 6, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v6i2.12545

Abstract

Ubi ungu memiliki kandungan energi setara dengan tepung terigu sehingga dapat menjadi pengganti tepung terigu dalam pembuatan biskuit. Tepung kacang hijau dimanfaatkan sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan nilai protein. Tepung daun kelor memiliki kandungan provitamin A dalam bentuk beta karoten yang tinggi sehingga ditambahkan ke dalam biskuit untuk meningkatkan nilai gizinya. Tujuan penelitian yaitu mengetahui formulasi biskuit balita sumber energi protein dan vitamin A dari tepung ubi ungu, kacang hijau, dan daun kelor. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan dua pengulangan pada formulasi dengan perbandingan tepung ubi ungu dan tepung terigu F1 80:20, F2 70:30, dan F3 60:40. Uji statistik yang digunakan adalah kruskall wallis untuk melihat adanya pengaruh formulasi biskuit terhadap uji hedonik (p<0.05) dan jika ada dilanjutkan dengan uji beda nyata mann whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji hedonik warna, rasa dan tekstur memiliki perbedaan antar formulasi. Formulasi terpilih ditentukan berdasarkan metode bayes yaitu biskuit F3 yang selanjutnya dianalisis kimia dengan biskuit kontrol (F0) sebagai pembanding. Biskuit F3 memiliki kandungan gizi energi 482.28 kkal, protein 9.35 gr, lemak 23.11 gr, karbohidrat 59.35 gr, kadar air 3.75% dan kadar abu 2.7%, dan Vitamin A 513,3 mcg.